Rabu, 24 Agustus 2011

Berkat Tuhan vs Berkat Iblis



Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. (Amsal 10:22)
“Mengapa ada orang berdosa yang memiliki kekayaan berlimpah?”

Pertanyaan ini diajukan oleh seorang teman ketika makan malam bersama saya dan keluarga. Teman saya berpendapat seharusnya orang yang tidak hidup di dalam Tuhan atau mencari uang dengan cara yang tidak benar tidak berhak mendapatkan kekayaan. Saya percaya banyak orang Kristen memiliki pendapat yang relative sama.

BERKAT TUHAN TIDAK MENDATANGKAN PENDERITAAN
Jadi mengapa ada orang yang tidak kenal Tuhan atau orang yang mencari uang tidak dengan cara Tuhan bisa memiliki kekayaan berlimpah? Karena, tidak semua kekayaan berasal dari Tuhan. Kita akan lihat lebih detail terjemahan NASB (New American Standard Bible) dari ayat di atas.

It is the blessing of the Lord that makes rich, and He adds no sorrow to it (Proverbs 10:22, NASB) Terjemahan bebasnya adalah “Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, dan Tuhan tidak menambahkan penderitaan di dalam kekayaan tersebut.” Ayat ini menegaskan bahwa kekayaan memang bisa datang dari Tuhan tetapi juga bisa datang dari pihak lain. Pembeda dari kedua asal kekayaan ini adalah “penderitaan”. Berkat yang datang dari Tuhan tidak membawa penderitaan sedangkan berkat (baca: kekayaan) yang datang dari pihak lainnya senantiasa membawa penderitaan.

Masalahnya, seringkali yang terlihat nyata adalah kekayaan dari seseorang. Kita tidak bisa melihat dengan jelas apakah seseorang itu mengalami penderitaan akibat kekayaan yang dimiliki karena seringkali penderitaan ini tidak terlihat dengan nyata. Tetapi, kita percaya bahwa penulis dari Amsal ini mengetahui dengan jelas apa yang dia tulis. Penderitaan senantiasa akan mengikuti kekayaan yang datangnya bukan dari Tuhan.
Di dalam bagian Amsal yang lain, penulis Amsal menegaskan ada hubungan antara kekacauan di dalam rumah tangga dengan keuntungan gelap.

Siapa loba akan keuntungan gelap, mengacaukan rumah tangganya, tetapi siapa membenci suap akan hidup.(Amsal 15:27)

Jadi, barang siapa yang ingin mendapatkan keuntungan besar dengan cara yang tidak sesuai dengan Firman Tuhan harus menyadari bahwa kekacauan bisa datang di dalam keluarga mereka sebagai ganti kekayaan yang didapatkan.

BERKAT YANG BUKAN DARI TUHAN AKAN DIBERIKAN KE ORANG LAIN YANG HIDUP BENAR
Orang yang tidak kenal Tuhan bisa saja diberikan berkat melimpah oleh Tuhan dengan tujuan untuk memberkati orang yang hidup benar. Jadi kekayaan mereka tidak akan tetap ada pada mereka. Salah satu contoh nyata dari fakta ini bisa dilihat dari hidup Yusuf.
Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang. (Kejadian 39:5)

Tuhan mencurahkan berkat Tuhan kepada keluarga Potifar (majikan Yusuf) supaya Yusuf bisa mendapatkan berkat Tuhan. Jadi Potifar sebenarnya tidak berhak mendapatkan berkat Tuhan, tetapi karena Yusuf, Potifar mendapatkan berkat Tuhan yang berlimpah. Potifar hanyalah saluran yang digunakan oleh Tuhan untuk menyalurkan berkat Tuhan kepada Yusuf.
Kebenarannya, kekayaan orang yang hidup tidak benar tidak akan kekal. Mereka mencari uang dengan cara tidak benar dan memang menghasilkan banyak kekayaan. Tentu saja, kekayaan itu disertai dengan penderitaan. Tidak berapa lama kemudian, kekayaan itu akan diberikan kepada orang yang hidup benar di hadapanTuhan.

Orang baik meninggalkan warisan bagi anak cucunya, tetapi kekayaan orang berdosa disimpan bagi orang benar.(Amsal 13:22 )

Oleh karena itu, kalau kita tidak ingin menderita dan mendapatkan kekayaan yang bisa kita wariskan kepada anak cucu kita, jangan pernah mendapatkan berkat yang datangnya bukan dari Tuhan. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar